Pages

Trending Topic

Social Icons

Followers

Advertising

Featured Posts

Latest Post
Loading...

Test Footer 2

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 22 Oktober 2013

Silsilah Lengkap 25 Nabi

Nasab yaitu keturunan atau kerabat. Pertalian kekeluargaan berdasarkan hubungan darah melalui akad perkawinan yang sah. Kata  nasab di dalam Alquran disebutkan dalam tiga tempat. Yakni Pertama, dalam surat Al-Mukminun ayat 101, surat Al-Furqan ayat 54, dan surat an-Nisa ayat 23.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia silsilah berarti asal-usul suatu keluarga berupa bagan; susur galur (keturunan) (nomina)
Mengetahui nasab merupakam sesuatu yang sangat penting. Setiap orang diharuskan memelihara kesucian nasabnya dengan ahlak yang mulia. Karena tidaklah mudah untuk menjaga nasab, sebagai ikatan penyambung keturunan serta asal-usul kembalinya keturunan seseorang kepada leluhurnya.
Bukan persolan remeh status nasab pada seorang anak. Dari segi agama hal ini penting untuk menentukan masalah hukum waris, wali pernikahan, kafaah suami terhadap istri dalam pernikahan dan masalah wakaf. Sedangkan dari sisi kepemerintahan, persoalan ini mampu merusak kestabilan pemerintah. Pemerintah akan merasa kesulitan menentukan status kewarganegaraanya, karena tidak jelasnya status orang tua.(Baca : Nasab dan Urgensinya Dalam Islam oleh Imamrusly ; http://imamrusly.wordpress.com/2012/04/20/nasab-dan-urgensinya-dalam-islam/)


Bangsa Arab merupakan bangsa yang sangat memperhatikan dan menjaga nasab dan hubungan kekerabatan, karena mereka tidak lupa nenek moyang mereka. Makanya mereka selalu mengaitkan nama mereka dengan bapak, dan kakek-kakek mereka ke atas. Oleh karena itu dalam nama mereka pasti ada istilah bin atau Ibnu yang artinya anak. Nabi kita Muhammad Saw mengetahui nasabnya sampai beberapa generasi sebelumnya. Nasab beliau adalah Muhammad bin ‘Abdullah bin ‘Abdul-Muthalib bin Hasyim bin Abdul- Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.[3]
Bukan hanya Nabi yang seperti itu, hampir seluruh orang-orang Arab mengetahui nasabnya masing-masing sampai beberapa generasi sebelumnya. Hubungan kekeluargaan dan persaudaraan diantara mereka sangat kuat. Allah menjadikan mereka sebagai contoh untuk diteladani. Lalu bagaimana dengan bangsa-bangsa lain dan bangsa kita yang kebanyakan mengetahui hanya sampai kakek dan buyut.

Akibat pengetahuan nasab yang terbatas ini maka efeknya sangat memprihatinkan. Diantaranya tidak mengetahui saudaranya yang jauh, menganggap bahwa dirinya tidak punya saudara, tidak mendapat bantuan dan pertolongan bila dirinya mengalami kesengsaraan, tidak punya tempat untuk mengadu dan meminta pertolongan kecuali orang lain. Akhirnya ujung-ujungnya timbullah kemiskinan, anak gelandangan, dan lain sebagainya. Padahal seandainya mereka mengetahui nasab mereka siapa tahu bahwa direktur perusahaan disamping gubuknya adalah saudaranya dari buyut kakeknya.
Untuk mengetahui silsilah lengkap Nabi Muhammad SAW hingga sampai kepada Nabi Adam As dapat dilihat pada bagan berikut ini :


Wallahu a’lam bish shawab.
Semoga bermanfaat


0 komentar:

Posting Komentar